Sabtu, 26 November 2016

Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Psikologi Perkembangan


1.      Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan Peserta Didik, yaitu :
a.       Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/perkembangannya.
b.      Untuk mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase perkembangannya.
c.       Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu.
d.      Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak.
e.       Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi  dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar.
f.       Memberikan, mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang  mempunyai cirri-ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi anak-anak dimana saja dalam lingkungan social-bidaya mana saja.
g.      Mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik secara fisik, kognitif, maupun psikososial.
h.      Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau masa perkembangan tertentu.
i.        Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulksn reaksi yang berbeda.
j.        Mempelajari penyimpangan tingkah laku yang dialami seseorang seperti kenakalan-kenakalan, kelainan-kelainan dalam funsionalitas inteleknya, dan lain-lain.
2.      Fungsi Psikologi sebagai Ilmu
Psikologi perkembangan memiliki tiga fungsi sebagai ilmu, yaitu sebagai berikut :
a.       Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi
b.      Memprediksi, yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, abagimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
c.       Pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang doharapkan.
3.      Kegunaan Mempelajari Psikologi Perkembangan
Beberapa manfaat perkembangan adalah sebagai berikut :
a.       \membantu apa yang diharapkan oleh anak dan kapan yang diharapkan itu muncul.
b.      Dengan apa yang diharapkan dari anak, memungkinkan untuk menyusun pedoman dalam bentuk skala tinggi-berat,  usia-berat, usia-mental dan skala perkembangan social atau emosional.
c.       Memungkan para orang tua atau guru memberikan bimbingan belajar yang tepat.
d.      Mengetahui perkembangan yang normal pada anak.

Macam-Macam Daur Hidup Pada Makhluk Hidup


Setiap hewan pasti mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan. Daur hidup dimulai saat keluar dari perut induknya hingga dewasa. Setelah dewasa hewan dapat menghasilkan keturunan kembali. Namun, daur hidup pada beberapa kelompok hewan ternyata berbeda-beda.
Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah uraian mengenai contoh hewan-hewan yang mengalami daur hidup yang berbeda-beda.

1.      Daur hidup serangga
Serangga memiliki tahap-tahap pertumbuhan yang berbeda dari makhluk hidup lain. Setiap tahap pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda. Tahap-tahap pertumbuhan itu disebut metamorphosis.
Pada serangga, metamorphosis terdiri atas 2 jenis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 4 tahap pertumbuhan. Tahapan tersebut, yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Adapun metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 3 tahap pertumbuhan, yaitu telur, nimfa dan dewasa.

a.       Metamorphosis Sempurna
Serangga yang mengalami metamorphosis sempurna ialah serangga yang meiliki empat tahap pertumbuhan dalam daur hidupnya. Tahap metamorphosis sempurna adalah sebagai berikut:
Keempat tahap pertumbuhan tersebut masing-masing memiliki tahap yang berbeda-beda.
Gambar tersebut menunjukkan metamorphosis sempurna pada kupu-kupu. Selain kupu-kupu, serangga lain yang mengalami metamorfosis sempurna ialah nyamuk.

b.      Metamorfosis tidak sempurna
Jika kamu sedang bersih-bersih rumah, mungkin kamu pernah menemukan telur kecoak. Biasanya, telur-telur tersebut akan kamu temukan pada tumpukan kertas atau dus. Telur tersebut bentuknya seperti kapsul yang bewarna cokelat kehitaman. Biasanya, disekitar tumpukan tersebut, kamu juga akan menemukan beberapa anak kecoak.
Mula-mula kecoak akan menetas menjadi nimfa. Nimfa ialah tahapan tubuh hewan muda.nimfa pada kecoak memiliki bentuk tubuh yang hampir serupa dengan kecoak dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum bersayap.
Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali hingga menjadi kecoak dewasa. Setelah dewasa, kecoak tersebut akan bertelur. Telur tersebut akan menetas. Tahapan perubahan bentuk akan terulang lagi. Tahap pertumbuhan pada kecoak termasuk pada metamorfosis tidak sempurna kecoak tidak mengalami tahap larva dan pupa (kepompong). Tahap metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut:
Contoh lain serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah semut. Agar kamu mengetahui tahap perkembangbiakan pada jenis serangga.

2.      Daur hidup katak
Katak merupakan hewan yang mengalami metamorfosis. Mengapa katak mengalami metamorfosis? Katak memiliki tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak dewasa.
Pada katak muda, setelah menetas dari telur, katak muda hidup di air, memiliki ekor dan tidak  memiliki kaki. Katak muda itu disebut berudu.
Menjelang dewasa, berudu mulai tumbuh kaki dan hasil berekor, serta masih hidup diair. Setelah dewasa, kaki katak tumbuh sempurna dan ekor pun menyusut hingga tidak memiliki ekor lagi. Pada tahap katak dewasa, katak lebih sering berada didarat dan kembali lagi ke air untuk bertelur.

3.      Daur hidup unggas
Telur merupakan salah satu tahap pada perkembangbiakan hewan dari kelompok  unggas. Contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan yang termasuk dalam kelompok ungags.
Ayam adalah hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur. Dalam telur ini, anak ayam tumbuh hingga siap keluar dari telur dan dapat hidup dialam bebas. Setelah keluar dari telur (menetas), anak ayam tumbuh menjadi ayam muda, kemudian menjadi ayam dewasa. Setelah dewasa, yama siap untuk menghasilkan telur kembali.

4.       Daur hidup kucing
Kucing merupakan hewan yang sering kamu lihat,baik dirumah, dijalan, ditaman, bahkan ditempat pembuangan sampah. Mungkin salah seorang dari kamu ada yang memelihara kucing. Kucing termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan anak. Anak kucing dapat terus tumbuh jika induknya menyusui. Jika anak kucing tersebut dapat bertahan hidup, anak kucing akan tumbuh dewasa dan dapat menghasilkan keturunan (anak) kembali.


Macam-Macam Ragam Bahasa


         Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangatbanyak karena penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-beda. Selain itu, pemakain bahasa tergantung pada persoalan yang dibicarakan serta keperluan pemakainya.
            Ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.      Berdasarkan media
2.      Berdasarkan cara pandang penutur
3.      Berdasarkan topik pembicaraan

2.2.1 Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, Ragam bahasa terdiri dari :




1.     Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
a.    Memerlukan kehadiran orang lain
b.    Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c.    Terikat ruang dan waktu
d.    Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Kelebihan ragam bahasa lisan : 

a.    Dapat disesuaikan dengan situasi.
b.    Faktor efisiensi.
c.    Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
d.    Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
e.    Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
f.     Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.

Kelemahan ragam bahasa lisan :

a.    Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
b.    Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c.    Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
d.    Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.

2.     Ragam Tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
§  Ragam bahasa teknis
§  Ragam bahasa undang-undang
§  Ragam bahasa catatan
§  Ragam bahasa surat

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

a.    Tidak memerlukan kehaduran orang lain.
b.    Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
c.    Tidak terikat ruang dan waktu
d.    Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Kelebihan ragam bahasa tulis :

a.    Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
b.    Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c.    Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d.    Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Kelemahan ragam bahasa tulis :

a.    Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b.    Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
c.    Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.