Kamis, 15 Desember 2016

Apakah Teknologi itu Netral ???


                Pertanyaan tersebut sejatinya sangat esensial karena merupakan pertanyaan filosofis. Ada dua jawaban dari pertanyaan tersebut, yakni, Ya. Jika kita melihat teknologi dengan segala prinsip kerjanya, dan tidak, jika kita melihat pada manusia di sekitar teknologi.

                Jika kita melihat teknologi sebagai hukum-hukum fisika dan ilmu pengetahuan yang direkayasa berikut perkembangannya sedemikian rupa, maka pada dasarnya kita melihat teknologi sebagai sebuah sistem yang tertutup, atau dengan kata lain, kita melihat teknologi secara kebendaan. Maka, dengan demikian teknologi adalah netral. Hukum air mendidih pada suhu seratus derajat Celcius misalnya akan berlaku di mana pun, tanpa melihat perbedaan kondisi sosial-politik suatu Negara. Sedangakan bila kita melihat teknologi sevagai tataran sosial-politik yang melingkupinya, maka teknologi tidak lagi bebas nilai. Teknologi tidak hanya benda mati, tapi teknologi merupakan sistem terbuka yang sensitive terhadap perubahan struktur meso dan struktur makro yang melingkupinya. Terkait dengan ambivalensi teknoligu komunikasi, Marshal McLuhan, pakar komunikasi dari Kanada menyebut dua kemungkinan pengaruh perkembangan teknologi komunikasi, yakni:

1.       Global Village
Teknologi komunikasi menciptakan manfaat positif dengan mengatasi hambatan jarak dan waktu, sehingga seolah0olah dunia hanyalah sebuah desa. Manusia dapat berinteraksi di mana pun dan kapan pun.

2.       Global Pillage
Teknologi menciptakan manfaat negative, dnegan cara menciptakan ketergantungan. Manusia menjadi sangat bergantung pada teknologi, tanpa menyadari bahwa teknologi pada dasarnya hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ketergantungan menyebabkan pangalihan nilai filosofi dengan menempatkan teknologi sebagai tujuan, bukan alat. Karenanya orang yang menguasai teknologi pada hakikatnya telah menguasai dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar