Ada keyakinan mendasar bahwa filsafat bertitik
tolak pada pengalaman. Manusia yang berfilsafat berada dalam satu koteks
pengalaman tertentu.
Untuk memberi makna kehidupn dalam
filsafat, diandaikan bahwa manusia memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang
apa yang akan menjadi bahan refleksinya. Filsafat selalu memulai dengan bentuk
pengetahuan tertentu, dari bidang pengalaman tertentu.
Dari sejarah filsafat sendiri, filsuf
selalu mulai dengan apa yang dianggap sebagai pengetahuan, sistem ide,
keyakinan, dan hidup dalam tradisi masyarkat.
Berbagai pengetahuan dengan bidang
pengalaman yang tersedia bagi refleksi filsafat perlu dipilih, diseleksi dan
dianalisa. Setelahnya, filsafat mengatur dan menginterpretasikan ide-ide,
keyakinan, serta nilai sehingga terbentuk sutau sistem pemikiran yang mampu
memberi arah pada kehidupan manusia.
Ada tiga ciri khas kualitas pengetahuan
filsafat atau menunjuk bahwa suatu pengetahuan itu khas filosofis. Pertama,
alat analisis filsafat adalah akal budi. Kedua, hakikat metode filsafat adalah
rasional. Ketiga, tujuan filsafat bukan bersifat praktis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar