Kebenaran kefilsafatan harus memenuhi
empat aspek, yaitu onjek materi, forms, metode dan sistem yang terkait dengan
kebenaran, dengan penjelasan sebagai berikut (lihat Suhartono Suparlan,
2007:93-94)
1. Objek
materi, dimana filsafat mempelajari segala sesuatu yang ada, sehingga kita
pahami bahwa kebenaran ilmu pengetahuan filsafat bersifat umum universal, yang
berarti tidak terkait dengan jenis-jenis objek tertentu. Misalnya objek
manusia, maka tidak dibatasi pada manusia etnis, golongan dan zaman tertentu.
jadi, kebenaran terkait pada manusia, harus pula pencakup semua golongan
manusia, apa pun etnisnya dan kapan pun zamannya. Dengan demikian, kebenaran
kefilsafatan lebih cenderung bersifat universal.
2. Objek
forms, kebenaran ilmu pengetahuan filsafat itu bersifat metafisika, yakni
meliputi ruang lingkup mulai dari konkret-khusus sampai kepada yang
abstrak-universal. Contohnya adalah macam-macam segitiga yang sebenarnya
memiliki sifat yang sama, yaitu tiga garis lurus yang saling berpotongan
sehingga membentuk tiga sudut yang kesemuanya berjumlah 180 derajat. Itulah
acuan kebenaran filsafat yang abstrak-metafisika.
3. Metode,
kefilsafatan terarah pada pencapaian pengetahuan esensial atas setiap hal dan
pengetahuan eksistensial daripada segala sesuatu dalam keterikatan yang utuh
(kesatuan).
4. Sistem,
kebenaran berfilsafat dialektis, yakni senantiasa terarah pada keterbukaan bagi
masuknya ide-ide baru dan pengetahuan-pengetahuan baru yang semakin memperjelas
kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar