Kamis, 15 Desember 2016

Kebenaran Kefilsafatan


Kebenaran kefilsafatan harus memenuhi empat aspek, yaitu onjek materi, forms, metode dan sistem yang terkait dengan kebenaran, dengan penjelasan sebagai berikut (lihat Suhartono Suparlan, 2007:93-94)
1.      Objek materi, dimana filsafat mempelajari segala sesuatu yang ada, sehingga kita pahami bahwa kebenaran ilmu pengetahuan filsafat bersifat umum universal, yang berarti tidak terkait dengan jenis-jenis objek tertentu. Misalnya objek manusia, maka tidak dibatasi pada manusia etnis, golongan dan zaman tertentu. jadi, kebenaran terkait pada manusia, harus pula pencakup semua golongan manusia, apa pun etnisnya dan kapan pun zamannya. Dengan demikian, kebenaran kefilsafatan lebih cenderung bersifat universal.
2.      Objek forms, kebenaran ilmu pengetahuan filsafat itu bersifat metafisika, yakni meliputi ruang lingkup mulai dari konkret-khusus sampai kepada yang abstrak-universal. Contohnya adalah macam-macam segitiga yang sebenarnya memiliki sifat yang sama, yaitu tiga garis lurus yang saling berpotongan sehingga membentuk tiga sudut yang kesemuanya berjumlah 180 derajat. Itulah acuan kebenaran filsafat yang abstrak-metafisika.
3.      Metode, kefilsafatan terarah pada pencapaian pengetahuan esensial atas setiap hal dan pengetahuan eksistensial daripada segala sesuatu dalam keterikatan yang utuh (kesatuan).
4.      Sistem, kebenaran berfilsafat dialektis, yakni senantiasa terarah pada keterbukaan bagi masuknya ide-ide baru dan pengetahuan-pengetahuan baru yang semakin memperjelas kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar